Adsense

...

Senin, 20 Januari 2014

Sayap Putus-Putus.......

Rumpun Gerobag....
Sayap Putus-Putus>>>www.apelmanyun.blogspot.com cerita alternatif untuk menjadi lebih manusia... kalah baca kalah pintar, kawan... :) Kepalaku  gelap. Isi kepalaku kosong.  Orang-orang  memanggilku Kundis.  Mukaku pucat, hitam, tirus dan tak enak dipandang. Saban hari Aku mengitari rumah-rumah dengan sepanggul sampah dan satu sabitan dari kawat yang tak berwarna ujungnya. Bukan hitam, kuning dan Aku lupa warna apa untuk menamai karatan. Jalan setapak. Batu dan selokan kotor berisi racun-racun limbah dapur orang kaya yang anyir setiap hari. Tikus-tikusan, cacing-cacingan, kotoran dan bau tak sedap lainnya teman baikku. Teman yang bau dan mententramkan hati karena tanpa beban. Berbeda dengan isi dapur yang tak jelas mengebul dari mana asal-muasal mereka. Komplek dan perumahan yang bajingan! Aku benci komplek.   
“Brukk...” Setumpuk kardus. Lalu, “Brak...”
tumpukan kardusku berikutnya.   
“Mak, Aku pergi ” Dan esoknya seperti itu lagi.   
                                                                         @@@      

        Ruang kelas. Aku tak pernah mengenal itu. Namun pikiranku seharian hanya menumbuk ‘ruang kelas’. Apalah itu, Aku tak kenal dan tak mau mengenal. Gerbong, kereta api, orang-orang dan ruang kelas. Kosa kata baruku sekarang. Pak Acok, pedagang semir sepatu sohibku menunjukkan gigi kuningnya. Itu artinya Ia tak tahu. Karmin Pendet, Rudi Cebol brandalan kelas teri terminal tak tahu apa yang Kutanyakan. Mereka lebih pandai jika ditanya bagaimana cara mencopet yang bagus dan sesuai perundang-undangan yang berlaku. Undang-undang 46. Beda setahun dari undang-undang orang-orang yang bersekolah.   
  “Empat satu, Ndis” Karmin Pendet, menasehatiku.   
  “Apa itu?” Jawabku tergesa-gesa. Bersemangat dan tak peduli. Hampir saja mencium muka Karmin Pendet, saking dekatnya.   
 .............................................................................TO BE CONTINUEDapelmanyun.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pembaca Brother n Sister. Satu komentar dari Anda adalah bak satu bungkus Nasi Padang lengkap dengan Pucuak Ubinya :D